Kamis

Sudut Pandang


Banyak masyarakat kita terlalu fanatik dengan sistem dan pandangan baku yang pernah diajarkan kepadanya, sehingga membuatnya buta gaya atau mati langkah untuk mencoba menelaah sesuatu dari sudut pandang berbeda.

Saya seringkali memiliki cara pandang berbeda dari kebanyakan rekan-rekan saya mengenai berbagai hal dalam hidup ini. Apakah itu membuat saya dianggap aneh, gila, tak wajar dan lain sebagainya? Entahlah, Anda yang memiliki hak untuk menilai itu.

Ketika orang mengatakan rakyat dipimpin oleh Presiden atau Raja. Dalam pandangan saya, Presiden dan Raja lah yang seharusnya dipimpin oleh Rakyatnya. Ketika orang berkata murid diajari oleh gurunya. Dalam pandangan saya, guru dan murid semestinya sama-sama saling belajar dan mengajari.


Mungkin sobat merasakan ada yang aneh ketika saya bilang seharusnya Presiden atau Raja lah yang dipimpin oleh rakyatnya. Alasannya sederhana saja, mungkin sobat sudah pernah mendengar istilah “suara rakyat adalah suara Tuhan”  suara rakyat yang dimaksud di sini tentunya bukan suara sumbang, melainkan suara kebenaran yang disampaikan rakyat.

Sudah menjadi hukum alam, seorang bawahan pasti patuh dan tunduk terhadap perintah (baik) dari pemimpinnya. Nah, jika seorang Presiden atau Raja dipimpin oleh rakyatnya, pasti ia akan menjadi orang yang peka terhadap keluhan rakyat, ia akan memiliki rasa takut dan malu jika sampai pemimpinnya (baca: rakyat) kecewa dan marah.  

(Hanya Presiden dan Raja sejati yang berani menjadikan rakyat sebagai pemimpinnya. Yang nggak sejati, kalau nggak menipu, ya membodohi rakyat). 

Berikutnya, kok  guru dan murid sama-sama belajar dan mengajari?

Menurut saya, guru yang baik itu adalah guru yang memberikan materi pelajaran kepada murid menggunakan metode serta cara yang mudah dipahami dan dimengerti oleh si murid. Proses belajar dan mengajar itu bukan sebatas copy paste materi pelajaran dari buku milik guru ke buku milik murid. Tujuan dasarnya adalah mengajarkan supaya tahu, mengajarkan agar bisa, mengajarkan agar pandai, mengajarkan agar bisa diterapkan dalam kehidupan si murid apa yang telah dipelajari tersebut. Dan jalan menuju itu adalah seorang guru harus belajar dari muridnya, guna menciptakan iklim belajar dan mengajar yang baik, yang benar-benar bermanfaat serta berguna bagi si murid dalam mengarungi samudera kehidupan.

(Salam hormat untuk semua Guru di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Tuhan akan membalas jasa Bapak dan Ibu semua. Terima kasih telah menjadikan kami orang yang pandai dan berilmu).

*  

Tidak perlu mengubah ketetapan (baik) yang telah ada, namun perbaikilah jika masih ada yang kurang. Berbenah itu perlu, karena debu datang tak diundang.


Sekian!

4 komentar:

  1. terimakasih ya, sarannya.... In Sya Allah akan saya ingat demi kebaikan murid2 saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali Uni.:)


      Mari kita sama-sama bebenah untuk kebaikan.

      Hapus
  2. Kenapa saya komen sekali tapi masuk 2 kali ya?

    Dan kenapa ketika diriku menghapus komen yang satu, dua-duanya ikut terhapus?

    Dan............tadi saya komen apa yaaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Dewi mau komeng apa mau ngamuk-ngamuk sih? Jihahhahahahahhahaha

      Ni komeng Kak Dewi yg tadi, saya ambil dari inbox Email.

      "Bener juga sih.. Seharusnya bukan bos yang menggaji karyawan, tapi karyawanlah yang menggaji bos nya... *merasa telah menggaji bos* :D"

      Terus saya sekarang mau bales komen yang mana duluan ni Kak? :D

      Hapus