Senin

Bakiak Sakti (Loket 3)

Image Google

Di tengah perjalanan pulang usai rapat di balai desa, pak le Veyz mendengar suara teriakan, “maling! maling!” Pak le Veyz tertegun, lalu bergegas mencari sumber suara. Di bawah hamparan cahaya bulan yang memayungi langit malam, Pak le Veyz melihat bayangan seseorang berlari dengan membawa buntalan kain di pundak kirinya. Bayangan tersebut semakin lama semakin mendekat ke arah Pak le Veyz. Sementara itu suara teriakan warga semakin jelas bergema, “maling! maling!”

Ketika bayangan itu berjarak tiga puluh meter dari hadapannya, Pakle Veyz menepi ke sisi jalan, lalu bersembunyi di balik sebatang pohon yang diameternya cukup besar. “Itu pasti maling yang lagi dikejar-kejar warga,” pikir Pak le Veyz, sambil meraih bakiak di kakinya. Ketika sosok yang membawa buntalan itu berlari melintas di hadapannya, dengan cepat Pak le Veyz melemparkan bakiak, “Pletaaaaaak” lemparannya tepat menghujam punggung orang yang berlari di hadapannya itu.

Kamis

Bakiak Sakti (Loket 2)

Image Google

Andri pulang ke rumah dengan pakaian seragam sekolah yang masih basah penuh lumpur, sambil menenteng bingkisan dalam kantong kresek bekas pemberian Putri.

Di halaman rumah, mak Ratna kaget melihat anak kesayangannya yang nampak awur-awuran.

“Kalau mau berenang, mbo yo baju seragamnya ganti dulu, Le!” tegur mak Ratna.

“Anu Mak. Aku kejebur,” jawab Andri gelagapan sambil mencium tangan mak Ratna.

“Yo wes, mandi dulu sana!”

Selesai mandi, Andri bergegas meraih kantong kresek bekas yang berisi kado spesial dari Putri. Dengan rasa penasaran tingkat tinggi, perlahan Andri membuka bingkisan. Seketika Andri menyunggingkan senyum bahagia penuh haru, lalu berkata dalam hati.

Senin

Bakiak Sakti (Loket 1)

Image Google

Pulang sekolah, Zulfa Putri Bungsu menunggu Andri di depan pos Satpam dekat pintu gerbang, sambil menenteng kantong kresek bekas yang berisi bingkisan dan sebutir telur ayam negri. Siang itu Putri hendak memberikan kejutan dan kado spesial untuk Andri, sebagai hadiah ulang tahun.

Guna memuluskan rencananya, Putri bekerjasama dengan salah seorang Satpam sekolah. Sesuai skenario yang mereka buat kala itu, Putri membelakangi jalan yang akan dilalui Andri. Ketika Andri sudah berada tepat di belakangnya, Satpam akan memberi kode kepada Putri dengan cara mengangkat tangan kanannya.

Sepuluh menit menunggu penuh harap. Dari kejauhan, Putri melihat Andri keluar dari kelasnya. Semakin langkah Andri mendekat, semakin cepat pula irama dak dik duk ser tang dung dung yang terus bergema di hati Putri. Berharap lelaki yang tak kenal lelah mengejar cintanya itu menyukai kejutan dan hadiah yang akan ia berikan.

Dengan hati yang tak henti berdebar, Putri semakin resah menunggu kode dari pak Satpam. Dak dik duk ser! Tiba-tiba Satpam mengangkat tangan kanannya. Seketika Putri membalikkan badan, lalu menamplokkan telur ke muka orang yang berada di belakangnya.

“Plaaaaaaaaaaak!”