Minggu

Kalimat "sesat" Tentang Cinta


Kecuali jomblo dan barisan patah hati, siapa yang mencaci maki cinta? :D

Agak sadis memang, tapi pertanyaan di atas saya tulis bukan untuk mendiskriminasikan pihak tertentu, termasuk kaum jomblo (sumpah).:D

Kali ini saya kembali mengangkat tema tentang kata ajaib yang satu ini (baca: cinta), walau sebelumnya saya sudah pernah menguraikannya secara panjang kali lebar pada  postingan “Menelaah Keberadaan Cinta Sejati Dalam Ranah Cinta Romantik”. Serupa tapi tak sama, mungkin tulisan saya kali ini bisa melengkapi  kekurangan pada tulisan sebelumnya.

Saya mencoba menelaah kalimat sesat yang sering diucapkan banyak orang tentang cinta.

·         Cinta itu omong kosong

Wow! Benarkah cinta itu omong kosong?

Sebelumnya saya luruskan dulu. Mungkin maksudnya “cinta romantik itu omong kosong” karena menurut saya, rasanya kurang tepat bila kalimat tersebut ditujukan untuk cinta yang lebih luas selain ranah cinta romantik.

Jumat

Real Jokes (Jilid III)



Setelah Real Jokes Jilid I dan II, akhirnya yang Jilid III pun usai dikocok-kocok. Tapi ingat, bukan untuk ditiru, apalagi tanpa pengawasan orang dewasa.:D

Langsung TKP saja ya!

Kisah ini terjadi tahun 2004 di kota hujan. Pukul 20:00 wib setiap malam sabtu adalah jadwal latihan band saya dan teman-teman. Seperti minggu-minggu sebelumnya, 15 menit sebelum pukul 20:00 wib, saya dan pasukan sudah standby di halaman studio musik tempat kami biasa nangkring. Di halaman depan studio memang disediakan bangku tempat duduk untuk yang lagi antre menunggu giliran latihan. Ketika menunggu itu, saya dan pasukan mendapatkan kenalan baru, cewek kece tentunya, wehehehee, inisialnya DW. Si DW lagi menunggu temannya yang lagi latihan. Cerita punya cerita dan olah punya olah, si DW begitu sangat cepat akrab dengan saya, pun begitu sama teman-teman saya. Gombal punya gombal dan rayu punya rayu, ujung-ujungnya si DW pun bersedia menemani saya dan teman-teman sampai usai latihan, dengan catatan salah seorang dari kami harus ada yang bersedia mengantarkannya pulang.

Minggu

MATI RASA


Untuk makhluk terluka yang tertindih waktu
Dapatkah kau mendengar suara-suara alam?
Ia memaki lukamu, ia mentertawakan raut murung wajahmu.

Untuk makhluk terluka yang diludahi waktu
Coba kau dengarkan makian zaman!
Nyanyian tak merdu tampar langkah jiwa gelisah.

Untuk makhluk terluka yang ditelanjangi waktu.
Diammu tidak melebur lara!
Bersuaralah, caci mimpi yang membuat rohmu mati suri.

Untuk makhluk terluka yang dipenjarakan waktu.
Kubur belenggu angkuhmu!
Tendang kecongkakkan yang menaungi kegelapan.

Untuk makhluk terluka yang dipecundangi waktu.
Lepaskan jerat ruang kelam, bangkitlah!
Cumbui malam tak bertepi,
Menyeka luka
Melebur asa
Melerai pertempuran jiwa
Menyemai kembali hari penuh makna.

Jumat

Keluhan



Kenapa berkesah? Apakah dengan berkesah  semua jadi menyenangkan?
Kenapa mengeluh? Apakah dengan mengeluh semua jadi indah?

Keluh kesah,  sebentuk pelampiasan rasa jenuh atau kecewa yang sering terlontar dari bibir atau mungkin hati seseorang. Bisa juga dianalogikan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan takdir tak diinginkan yang baru diterima seseorang. Pertanyaannya, apakah berkesah memiliki dampak baik untuk kehidupan?

Sabtu

Hening



Tetaplah berpijar
Jangan redupkan sinarmu
Walau terkadang waktu tidak berpihak kepadamu.

Lukiskan senyummu
Seindah mimpi-mimpimu
Percayalah, bahagia menunggumu di ujung waktu.

Pasrahkan takdirmu padaNYA
Dia Maha segalanya
Pasti tahu segala yang terbaik untukmu.

Teruslah menata nasib
Nasibmu ada di tanganmu
Berjuanglah meraihnya, karena dia tidak akan datang sendiri. 

Rabu

Versus Preman



Premanisme (berasal dari kata bahasa Belanda vrijman = orang bebas, merdeka dan isme = aliran) adalah sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan dari kelompok masyarakat lain.[1]

Preman, kata yang satu ini memang sudah begitu sangat akrab di telinga kita. Seperti apa mereka, bagaimana sepak terjang mereka dalam beraksi, saya yakin sobat semua sudah mengetahui itu. Namun tulisan saya kali ini tidak untuk mendefinisikan kata preman, melainkan saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya ketika berhadapan dengan preman.