Minggu

Media Sosial



Memiliki akun media sosial, belakangan ini telah menjadi kebutuhan wajib bagi sebagian besar orang. Ada yang memanfaatkannya untuk tujuan yang berguna, tidak sedikit pula diantaranya yang hanya ikut-ikutan trend. Baik itu yang memiliki akun facebook, twitter, G+ dan di media sosial lain.  

Tapi, pernahkah kamu bertanya, apa sebenarnya tujuan kamu memiliki akun dan aktif di media sosial?  

Apa tujuanmu menggunakan media sosial?

· Bersosialisasi.
· Mendapatkan banyak teman.
· Mencari pacar.
· Ikut-ikutan trend.
· Berbisnis.

Apa tujuanmu menulis di media sosial?

· Untuk berbagi.
· Untuk berdoa.
· Untuk berkeluh kesah.
· Untuk ber-alay ria.
· Untuk promosi usaha.

Rabu

Menembus Batas



Saya banyak menemukan komunitas anti A, komunitas anti B dan komunitas sejenis lainnya. Tetapi saya tidak paham apa tujuan mereka untuk menciptakan komunitas tersebut, bilamana sebagian besar opini anggotanya yang saya temukan dan yang saya lihat hanya berupa caci maki dan sumpah serapah tanpa ada diskusi yang sehat, pencerahan ataupun upaya mencari titik temu untuk membenahi, meluruskan atau menyelesaikan hal-hal yang membuat mereka antipati dan membenci.

Benar adanya, setiap orang bebas mengekspresikan dirinya menjadi apa dan seperti apa yang mereka mau. Selagi tidak melanggar norma, nilai-nilai serta aturan yang berlaku, tentu semua akan dianggap wajar dan sah-sah saja. Akan tetapi, bila hal yang kita lakukan tersebut hanya merupakan suatu yang sia-sia, tidak mengubah apa-apa, tidak memiliki daya guna apa-apa, masihkah semua itu disebut upaya perjuangan? Bahkan sebuah niat baik sekalipun bila dilakukan dengan cara yang tidak baik, bisa dipastikan akan berakhir dengan tidak baik pula.

Selasa

Real Jokes (II)




Sesuai janji saya pada postingan Real Jokes (I). Yang mana pada postingan kala itu saya berjanji akan mempublish cerita kejailan yang pernah saya lakukan kepada teman-teman terdekat saya dan kali ini saya akan memenuhi janji tersebut. Siapkan diri untuk terbahak, tapi ingat! Bukan untuk ditiru, apa lagi tanpa pengawasan orang dewasa.:D

Langsung ke TKP aja ya!

*

Cerita ini tahun 2000-an. Teman saya bernama DJ (inisial) dapat kenalan baru seorang cewek berinisial DV, dari perkenalan itu si DJ mendapatkan nomor telepon rumahnya si DV.  Berhubung dulu handphone belum menjamur seperti sekarang, warung telepon (wartel) dan telepon koin merupakan alternatif paling istimewa bagi setiap playboy kabel cap kuda congek dalam beraksi. Siapkan koin secukupnya, jam tujuh malam adalah saat paling tepat untuk beraksi.

Bergegas sedikit tergesa menuju telepon umum, berikut segenggam koin yang telah disiapkan. Setelah sampai, ternyata si DJ tidak memiliki nyali yang cukup untuk menelepon cewek yang baru tadi siang ia kenal. Terpaksa mau nggak mau, saya yang turun langsung ke lapangan. Tanpa pikir panjang gagang telepon pun saya angkat, koin saya masukkan dan si DJ pun mulai menyebutkan nomor bidadari yang dituju. 

S.E.S.A.T



Definisi kata sesat berdasarkan kamus bahasa Indonesia.

se.sat

Tidak melalui jalan yang benar; salah jalan.
Salah (keliru) berbuat yang tidak senonoh.
Menyimpang dari kebenaran. (tentang agama dsb): ajaran.

Minggu

Ngedumel




Apakah Anda termasuk orang yang suka ngedumel saat lagi kesal atau marah pada seseorang?

Kalau saya tidak terlalu suka ngedumel, saya lebih memilih mengungkapkan hal yang membuat saya kesal, ketimbang ngedumel. Tetapi bila momennya kurang tepat untuk mengungkapkannya, saya memilih tetap tidak akan ngedumel. Karena menurut saya, ketimbang ngedumel mendingan tunggu orangnya jauh dulu, habis itu teriak sekencang-kencangnya suara. Lebih puaskan? :D 


Apakah ada kepuasan saat ngedumel? Entahlah, karena saya tidak tertarik untuk menjadi orang yang suka ngedumel, jadi saya tidak tahu ada atau tidaknya. Toh, bila pun ada kepuasan saat ngedumel, mungkin itu lebih kepada sebuah ekspresi dari ketidak berdayaan dalam mengungkapkan rasa kesal.