Rabu

Menelaah Keberadaan Cinta Sejati Dalam Ranah Cinta Romantik


CINTA, tidak akan habis waktu untuk menguraikan kata yang satu ini, mengingat berlikunya misteri yang tersimpan di balik wujudnya yang tidak terlihat, namun dapat dirasakan. Meskipun sudah banyak uraian yang telah ada tentang cinta, tapi belum ada seorangpun yang sanggup mengartikannya secara utuh yang dapat mewakili semua pandangan dan pendapat. Di sini saya ingin mencoba ikut menguraikan pandangan dan pendapat saya tentang cinta, khususnya untuk cinta romantik. Sebelumnya saya mohon maaf, semua pandangan saya tentunya tidak terlepas dari histori cinta yang pernah saya lewati dan ditambah dengan opini terdahulu dari orang-orang yang telah memberikan banyak pelajaran bagi saya tentang cinta, termasuk juga di dalamnya buku-buku yang telah menemani saya dalam perziarahan hidup. 

Ada beberapa hal yang menarik hati saya untuk ikut menuangkan pandangan dan pendapat saya tentang cinta. Belakangan banyak saya temui di lingkungan sekitar saya, katakanlah sang pelaku cinta (dalam konteks cinta romantik) yang terlalu berlebihan dalam mengekspresikan perasaannya. Tidak bermaksud sinis atau lain sebagainya, karena saya sadar setiap kita tentu mempunyai hak dan kebebasan untuk berperilaku seperti apa yang kita mau terhadap pasangan yang kita cintai, selagi masih pada jalur yang benar dan tidak melanggar nilai-nilai serta norma-norma yang ada di lingkungan tempat kita hidup, tentu semua wajar-wajar saja, namun di sini saya hanya mencoba berbagi, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.


Cinta adalah dorongan yang
lebih kuat dari apapun.
Cinta tidak kasat mata tidak dapat dilihat dan
diukur tetapi cukup kuat untuk mengubah Anda
dalam sekejap, dan menawarkan kepada Anda lebih
banyak kebahagiaan daripada benda apapun
yang mungkin dapat Anda miliki.[1]

Beberapa Objek cinta dalam kehidupan :
  •  Cinta Ketuhanan
  •  Cinta Kemanusian
    -  Keluarga
    -  Sahabat atau teman
  Sesama manusia
   - Kekasih hati (Cinta Romantik)
  •  Cinta Alam Semesta
Setidaknya itulah beberapa objek cinta yang kita temui di dalam kehidupan, namun yang ingin saya uraikan di sini khusus untuk pecahan kategori kedua (baca cinta romantik). 

Cinta romantik adalah cinta kepada lawan jenis, yang merupakan bagian dari kategori cinta sesama manusia, namun ada beberapa karakter yang membedakannya, sehingga memerlukan pembahasan khusus untuk kategori cinta yang satu ini. Karena sifatnya yang unik, indah, ceria, penuh semangat dan gelora. Rasa cinta terhadap lawan jenis merupakan fitrah manusia, kebutuhan untuk bersatu dengan lawan jenis adalah kebutuhan alami setiap makhluk hidup, bahkan kita  semua tahu segala sesuatu yang ada di alam semesta ini juga diciptakan berpasang-pasangan. 

Cinta romantik, cinta yang hadir saat usia remaja, ada juga yang mengatakan cinta romantik itu cinta yang berfondasikan kepada kebutuhan biologis serta bermuara kepada sentuhan badaniah. Juga merupakan satu-satunya objek cinta yang mengenal istilah mantan. Kenapa saya berkata seperti itu, bila istilah mantan dikaitkan dengan objek cinta ketuhanan, di dalam islam berarti orang tersebut disebut “murtad”. Begitu juga dengan objek cinta kepada keluarga, saya dan mungkin semua orang juga belum pernah mendengar istilah yang mengatakan mantan orang tua “ Mantan Ayah atau mantan Ibu”. 

Mengacu kepada judul artikel saya di atas, “Menelaah Keberadaan Cinta Sejati Dalam Ranah Cinta Romantik” Pertanyaan yang paling mendasar sekarang, apakah ada cinta sejati di dalam ranah cinta romantik? Sebelum pertanyaan itu dijawab ada baiknya kita mengikuti uraian saya berikut ini tentang cinta romantik, serta perbandingannya dengan objek cinta lain seperti yang telah saya sebutkan di atas. 

Kata mereka tentang cinta :

Keindahan adalah
apa yang menarik jiwa,
kepadanya cinta diberikan dan
bukan diminta.[2]

~*-*~

Bila cinta tidak tahu bagaimana
caranya memberi dan menerima
tanpa syarat, itu bukan cinta,
tetapi sebuah transaksi.[3]


Saya setuju dengan pernyataan Kahlil gibran dan Emma Goldman di atas, kesimpulan yang bisa saya ambil dari pernyataan mereka itu adalah hakekat cinta yang sesungguhnya itu merupakan memberi, karena cinta adalah sang pemberi (Kata memberi yang saya maksud di sini merupakan memberi dalam karakter produktif). Terlepas dari unsur memberi tersebut, ciri aktif cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, untuk semua objek cinta, seperti ; pengenalan, perhatian, tanggung jawab dan hormat.  

Pengenalan, yaitu memahami seluk beluk objek yang dicintai.

Perhatian, yaitu menaruh perhatian yang dalam dan serius terhadap kehidupan, perkembangan, maju dan mundur, baik dan rusaknya, dan juga kesejahteraan objek yang dicintai tersebut.

Tanggung jawab, yaitu bertanggung jawab atas kemajuan, kebahagiaan, termasuk kesiapan diri untuk menanggapi kebutuhan dan tumbuh kembang objek yang dicintai tersebut. Tanggung jawab di sini bukan berarti mendominasi, menguasai atau mendikte sekehendak hati.

Hormat, yaitu menghargai objek yang yang dicintai seperti apa adanya, menerima apa adanya dan tidak bersikap sekehendak hati terhadap objek yang dicintai.

Agar tidak membingungkan, saya beri uraian secara garis besar saja. Dalam hal memberi untuk karakter produktif. Bagi mereka yang orientasi utama hidupnya produktif, memberi merupakan ungkapan yang tinggi dari kemampuan, karena dengan tindakan memberi itu mereka menghayati kekuatan, kekayaan dan kekuasaan (Kekuatan, kekayaan dan kekuasaan yang saya maksud di sini bukan diukur dari quantity opulence atau harta yang kita miliki, tetapi dari kemampuan hati kita dalam mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita) Bagi mereka, pengalaman dan kemampuan di tingkat ini akan menghadirkan kegembiraan dan bagi mereka juga memberi lebih baik daripada menerima.

Bila cinta itu sang pemberi berarti point memberi ada di dalam semua objek cinta, karena dengan mencintai berarti kita telah memberikan perhatian kita terhadap objek yang kita cintai tersebut. Contohnya: Seorang ibu yang menyayangi bayinya, ia memberikan kasih sayangnya, ia memberikan perhatiannya, ia memberikan air susunya demi tumbuh kembang bayi yang dia cintai tersebut, di atas tanggung jawab dia sebagai orang tua. Contoh lain, seperti seorang teman yang memberikan canda tawanya kepada temannya yang lain, dengan itu tanpa mereka sadari mereka telah sama-sama berbagi kegembiraan. Dan semua yang mereka berikan tersebut murni dan tulus karena keikhlasan hati tanpa mengaharapkan suatu imbalan yang setara. Berbeda halnya dengan karakter pedagang, bagi mereka memberi adalah menerima, memberi tanpa menerima bagi mereka adalah kerugian.

Selaras dengan ungkapan Emma Goldman di atas, Bila cinta tidak tahu bagaimana caranya memberi dan menerima tanpa syarat, itu bukan cinta, tetapi sebuah transaksi. Intinya saat kita mencintai berarti hati kita harus benar-benar tulus dalam memberikan cinta itu, tanpa mengharapkan imbalan apa-apa dari objek yang kita cintai tersebut. Lantas bagaimana dengan cinta romantik, apakah dalam ranah cinta romantik kita bisa memberikan cinta kita tanpa mengharapkan objek yang kita cintai tersebut membalas rasa cinta yang telah kita berikan kepadanya?

Menilik kepada fakta yang banyak terjadi di zaman sekarang, saya yakin sukar untuk menemukan orang yang benar-benar tulus dan ikhlas dalam memberikan perasaan cintanya, mengingat konsekuensinya adalah rasa kecewa. Bukan berarti tidak ada, ada tetapi persentasenya mungkin satu berbanding sejuta. Dengan istilah lain, keberadaannya di zaman sekarang merupakan minoritas di antara mayoritas. Kecuali di dalam kisah sahih percintaan para Nabi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau cerita dari buku-buku legenda dan dongeng. 

Sedikit mengutip tulisan Hakim Nizami tentang kisah Syirin-Farhad. Farhad yang merupakan pemuda jelata, ia jatuh cinta kepada Syirin sang putri yang diidolakan banyak pangeran. Suatu ketika Farhad ditanya oleh salah seorang pangeran yang juga mencintai Syirin mengenai kemustahilan dirinya bisa mendapatkan cinta sang putri. Apa jawaban Farhad:

“ Dalam pandangan baginda, ini mungkin
Hanyalah kegilaan belaka. Namun bagi hamba inilah cinta sejati.
Hamba tidak mengharapkan beliau membalas cinta hamba.
Hamba hanya mohon agar diizinkan mencintai beliau”.


“Hamba tidak memandang hidup hamba
sebagai sebentuk kepedihan, sebab bagi seorang yang benar-benar mencintai,
kepedihan dan obatnya adalah satu dan sama.
Dan bahwa kekasih hamba mengakui atau tidak mengakui
keberadaan hamba sama sekali tidak penting.
Hamba mencintainya demi dirinya dan bukan demi diri hamba.
Cukuplah bagi diri hamba untuk mencintainya.
Sejauh menyangkut keinginan hamba,
Bagaimana hamba bisa punya keinginan manakala hamba
Nyaris sama sekali tidak sadar akan diri sendiri.”

Adakah kita bisa memberikan cinta kita kepada pasangan hidup kita, kekasih yang menjadi pujaan hati kita dengan tulus, ikhlas, tanpa syarat, tanpa sifat egois seperti cerita percintaan Farhad yang dikisahkan oleh Hakim Nizami di atas, tanpa mengharapkan imbalan apa-apa dari objek yang kita cintai? Jawabannya ada di dalam hati masing-masing kita.

Kembali kepada inti pembahasan tentang keberadaan cinta sejati dalam ranah cinta romantik. Di dalam Islam, saat seorang sahabat Rasulullah bertanya kepadanya tentang cinta sejati dalam kisah cinta sepasang kekasih, dan Rasulullah menjawab:

Cinta sejati adalah cinta sepasang pengantin
Yang telah diridhoi ALLAH
dan do’akan seratus ribu malaikat penghuni langit,
 tidak ada perpaduan kasih yang lebih indah selain dari pernikahan.[4]


Kesimpulan: Menurut pendapat saya menemukan keberadaan cinta sejati dalam ranah cinta romantik sama halnya dengan mencari ketulusan dan ke ikhlasan dalam memberi tanpa syarat tadi. Mengenai keberadaan cinta sejati dalam ranah cinta romantik, saya percaya cinta romantik mempunyai ruang yang dapat diisi oleh cinta sejati, tentu semua kembali kepada masing-masing kita, untuk menjadikan cinta terhadap pasangan kita sejati atau hanya disejati-sejatikan. Bila cinta kita terhadap pasangan kita itu benar-benar sejati, hendaknya kita harus ikhlas, tulus dalam memberikan cinta itu tanpa berlatar belakang kepada ketertarikan fisikli semata atau harta dan kedudukannya. Maka dari itu setiap kita yang ingin memberikan cinta kepada pasangan kita dengan ketulusan, katakanlah :

ANNA UHIBBUKA FILLAH
(Aku mencintai kamu karena ALLAH).


Sekian dulu saja renungan sederhana dari saya, besar harapan saya semua uraian di atas bermanfaat untuk saya khususnya dan tentunya untuk kita semua umumnya.


BAARAKALLAHU LIKULLI WAAHIDIN MINNA FI SHAAHIBIHI
(Semoga ALLAH memberkahi masing-masing diantara kita terhadap teman hidupnya)



[1]  Barbara De Angelis, Ph.d.
[2] Kahlil Gibran
[3] Emma Goldman
[4] Sabda Nabi

37 komentar:

  1. memang cinta seharusnya seperti itu, tetapi karena adanya perbedaan karakteristik setiap orang cinta lebih cenderung hanya pelampiasan nafsu dan jarang sekali yg menjadikannya sejati kecuali orang2 tertentu. Bagus mas pembahasan cinta seperti ini bisa menjadi renungan bagi org2 yg sering menyalah artikannya. Salam kenal

    BalasHapus
  2. yeea,yeea,yeea..... ngobrolin tentang cinta emang everlasting..... :)

    (Aku mencintai kamu karena ALLAH)
    cinta yang istimewa inilah, yang jika telah kita miliki, akan mengantarkan kita pada keberkahan hidup...

    cinta yang hakiki cinta yang berdasarkan keimanan yang mendalam, orang yang memiliki cinta semacam itu, akan menjadikan hidupnya sebagai sebuah pengabdian pada sang ILLAHI. Subhanalloh.....

    nice post Ajo...... :)

    BalasHapus
  3. Anonim07:06

    setuju,,

    membahas cinta emang everlasting. banyak sumber yang membahas tentang cinta..

    beberapa sumber favorit saya
    Vice Versa chapter Bunga by Alanda Kariza
    dan Dalam Dekapan Ukhuwah by Salim A Fillah

    nice posting anyway :)

    BalasHapus
  4. Anonim08:16

    Pembahasan cinta memang selalu komplit dan syarat makna huhu..

    Happy Blogging :)

    BalasHapus
  5. ngobrolin cinta emang gx ada habisnya
    cintailah apa yang ingin kita cintai
    tpi jangan lupa
    bahwa sang pemberi cinta adalah Allah :)

    BalasHapus
  6. @Pria sederhana. Mudah2an bermanfaat, dan itu mungkin slh satu alasan saya untuk mngangkat tema seperti d atas ...

    Terima kasih udah mampir....Slam knl balik Mas....


    @Yhantee, Iya... Karena Tuhan merupakan sumber dr segala sumber, termasuk jg d dlmnya cinta, semua pertaliannya tdk bs lepas dr sang Khaliq, dan bahkan kita smua tw, kita d lahirkan n d ciptakan jg atas dasar cinta...

    Thankz Yhantee...


    @Vanilaeru, Terima kasih Mba Vani.....

    K-lo saya tulisan dr Fahrudin Faiz n Gibran yg banyak meng infuskan pandangan yg luas tentang cinta kepada saya......


    @ Mimi, Thankz ya.........


    @ Chika....Mantep banget dech.... karena Allah adalah segalanya......

    Makasih ya...

    BalasHapus
  7. bicara tentang cinta.. tak ada habisnya.. karena ia sesuatu yang abstrak, hanya terasa dihati saja. tapi mencintai hal didunia, tetap saja tak akan abadi... mencintai Allah hal yang lebih menyenangkan, lebih pure, lebih tulus..

    BalasHapus
  8. aww..cinta..indah banget yah makna2nya.

    suka banged sama yg ini
    "Cinta sejati adalah cinta sepasang pengantin
    Yang telah di ridhoi ALLAH
    dan di do’akan seratus ribu malaikat penghuni langit,tidak ada perpaduan kasih yang lebih indah selain dari pernikahan"

    jadi pengen cepet nikah >.< *hahaha curcol* :D

    BalasHapus
  9. @KAK MJ.... Setuju Kak MJ, karena bila kita mencintai ALLAH berarti kita jg mencintai semua ciptaannya n ithulah tujuan utama kita d turunkan ke dunia....

    Thankz Kak MJ...


    @Mba DEVI.... Jieee,daleem....

    Iya ne, kyknya ad yg curcol siang2...jiheheeheheee.....

    Thankz Mba DeVi...

    BalasHapus
  10. Amin, panjang tapi puas bacanya.
    menunggu cinta untuk masa depan :)



    Mr berbakat neh jadi penulis,bisa menguraikan panjang lebar gitu. bahasanya juga santai...

    BalasHapus
  11. @ Mba Ajeng,kepanjangan ya, jiheheee...

    Semoga yg d tunggu cepet dateng.

    Jieee jd penulis, untuk sementara biar jd hobi dulu ajja mungkin ya Mba....jiehhehee....

    Makasih Mba Ajeng...

    BalasHapus
  12. Cinta...cinta...cinta...

    Yang saya tau, pepatah cinta tu gini, Tuan Muda
    "Kalo cinta udah melekat, tai kucing rasa coklat" hehehe tapi itu sebatas cinta kepada sesama aja sih :D

    salam kenal juga Mr. TM ;)

    BalasHapus
  13. @Mba Rosita....

    Wah hebat,,, ternyata cinta bs merubah rasa tai kambing jg ya...jiheheheheee...

    Slm knl balik Mba Rosita. Ting Q udah mampir....!!!

    BalasHapus
  14. Anonim03:34

    cinta ya.. kalo kata mba titik puspa cinta itu berjuta rasanya, kalo kata om jonny iskandar.. aku bukan pengemis cinta..klo kata banci salon" hai cin.. mo potong gaya apa?" heheh kalo nenurut aku sich cinta itu adalah misteri.. dalemmm .. lam kenal ya sob.. postingannya menarik"

    BalasHapus
  15. @yang di atas aku: wheheheh...keren komengnya

    @Mr.TM:....hmm...semuanya berawal dimana kita menempatkan cinta itu berarti ya? Apakah mau mencintai karena dicintai, atau mencintai tanpa dicintai alias tanpa pamrih...Top...Top...Top

    BalasHapus
  16. tak ada habisnya kata2 kalo sudah berbicara CINTA.....Kata yang ajaib :)

    BalasHapus
  17. klo bahas tentang cinta tak akan pernah habis... makasih ea dah berkunjung di blog aku.. sebagai salam perkenalan aku titipkan award blogku...

    BalasHapus
  18. @Mas kamal... Jihehehe..beragam maknanya ya....

    Thankz Mas Kamal n salam knl balik ya....


    @Mba Putri.... Makasih Mba Putri....

    Yang pasti semua tergantung masing2 kita ya, mau d bawa kmn n tujuannya apa....


    @Mba Lily... Banget, karena wujudnya yg tidak terlihat, namun bs d rasakan.

    Makasih Mba Lily udah mampir k markas saya n lam knl ya...



    @Mba Ritma.... Sesuai dgn komentar sobat kita d atas "everlasting"

    Sama2 Mba Ritma, Ting Q jg ya sudah mampir...

    Sipz,,, ntar saya jemput ya awardnya, sekali lg Makasih Mba Ritma...

    BalasHapus
  19. Iya, sama..dari hobi semoga bisa terus berkembang :)


    Panggil Ajeng aja deh :p

    BalasHapus
  20. @Mba Ajeng... Amieen...

    JIhehehe,,,, Jujur, berat jg rasanya bagi saya untuk memanggil nama langsung, bila di izinkan saya sangat senang memanggil dgn sebutan "Mba Ajeng", tp bila tdk ya, tetap berat sech "MAKSA"...jiehhehehehee...

    (Sikap saya ini sebenarnya merupakan slh satu wujud kekhawatiran dr saya, takut ajja lepas dr sikap saling menghargai, sebelum saya bnr2 mengenal, saya tdk pernah memikirkan mslah usia)


    Thankz Ajeng, thu kan ga nyaman euy...jiehhehehe...

    BalasHapus
  21. wahh, pakarnya cinta nih..menyentuh tulisannya, smg setiap org memang bisa bijak dalam menyikapi "cinta" yg tak hanya identik dg lawan jenis.

    thanks udh berkunjung dan follow blogku.
    Follow you back no.26

    BalasHapus
  22. @Mba Wits.... jieeeee,,, jd segan berat ne saya jdnya d katain pakar, blm sampai seghitunya Mba Wits, lg belajar memahami ajja ne....jihehehehe.....

    Sama2 Mba Wits, makasih jg y udah mampir n follow d markas sederhana saya ini...

    BalasHapus
  23. jadi pengen nikah, agar mendapatkan cinta sejati, di doakan beribu malaikat.. semoga tahun ini. amin amin amin :D

    it's really beautiful to talk about love, right? ^_^

    BalasHapus
  24. Mba Meutia, TM doa in dech, semoga secepatnya, Amieeen...

    Jangan lupa undang TM ya...jihehehee...

    Thankz Mba Meutia...!!!

    BalasHapus
  25. Aduh baru kali ini deh, ada yang kayak kamu ini. Njelasin panjang-lebar, ketidaknyamanan tadi.

    Padahal org lain tu slalu cuek klo mslh beginian,ywd gini aja...

    karena mungkin sama2 terbatas untuk mengenali masing2 ya apa enaknya di kamu aja manggil saya siapa... Mba Ajeng boleh, Ajeng juga boleh :)

    BalasHapus
  26. Jieeeee......jd Merdeka dech...

    Makasih Mba Ajeng....jihehehee.....

    BalasHapus
  27. Ass. Wr.wb.
    Kunjungan balasan plus follow

    wew...cinta? Byk cara tuk mencinta tapi benar carilah cinta karena Allah Ta'ala niscaya indah di hati n jiwa...

    Tengkyu....lengkap banged ulasannya.

    BalasHapus
  28. Wasalam Wr WB...

    Makasih Mba Iffa.....

    BalasHapus
  29. ^_^' C I N T A.... kadang malah bibir ni sulit tuk ngucapinnya.... padahal cuman 5 huruf

    BalasHapus
  30. @Mas PrI Crimbun... Mungkin karena Penuh mistery ya serta sarat dgn jutaan makna yg sukar bwt d terjemahkan...

    BalasHapus
  31. selamat pagi,....menjelang siang :)
    sungguh tidak akan habis cinta menjadi tema pembahasan. mungkin karena cinta juga sebuah ketidak pastian ya,penuh mistery...jd tidak kunjung usai untuk dibahas :)

    mksh sdh follow,salam kenal...ijin follow balik ya ^^

    BalasHapus
  32. Selamat pagi, siang Mba Senja.

    Betul Mba senja, banyak mistery yg tersimpan d balik wujudnya yg tdk terlihat...

    Terima kasih kembali Mba Senja, slm knl balik.

    BalasHapus
  33. Cinta, adalah saat kita harus bisa mengalahkan hasrat yg teramat dalam utk seseorangyg pantas kita cintai.
    Cinta, adalah saat kita tak sanggup utk menyakiti
    Cinta, adalah saat kita takut utk kehilangan dia demi hal lain yg sebenarnya kita mempunyai hasrat lbh besar dr dirinya...
    Cinta, adalah sast kita harus mampu melakukan pilihan yg paling bijak dan bertanggung jawab so, cinta sejati harus diperjuangkan manakala godaan cinta yg lain dtg menghampiri....hiks..*jgn mual ya baca komenku...hehehe

    BalasHapus
  34. Jihehehehee.....Manteep...daleem bangeet, kykya dr hati yg paling dalem tulisannya Mba Tiwi...jieeeeehehehehee....

    BalasHapus
  35. bang TM itu kan penjelasan dari cinta sejati.. jadi intinya keberadaan cinta itu letaknya dimana?! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan itu lah,kalau nggak salah ada di gudang belakang deh,lupa mindahinnya, jiahhahahha.

      Hapus
    2. jiahahaha... pindahin gih.. :D

      Hapus