Kamis

Perihal Asmara

Image Truepoop.com

Saya sangat bersyukur, semenjak zaman masih sekolah banyak teman-teman dan para sahabat yang mempercaya saya sebagai diary berjalan mereka (baca: tempat curhat). Setidaknya itu menandakan mereka percaya kepada saya sebagai pendengar yang baik, perumus solusi yang baik, dan yang paling utama adalah dapat dipercaya agar rahasia negara (umumnya soal percintaan) yang mereka kesahkan kepada saya, tak bocor. (Pede banget lo TM? Lebih baik pede daripada peang, wahahaha).
Beberapa tahun belakangan sudah mulai agak jarang teman yang curhat kepada saya, walau sesekali masih, namun bukan berarti status saya sebagai diary berjalan sudah berakhir. Teman memang sudah agak jarang yang curhat, mungkin karena mereka sudah pada dewasa dan bijak, semoga benar, wahahaha. Tapi belakangan yang banyak curhat kepada saya malah adik-adik, mulai adik sepupu, adik sekampung, adik sebumi, sampai adik dari teman-teman, wahahaha ternyata diwariskan. Rata-rata mereka masih ABG (Asosiasi jom-B-lo Galau, wahahahha, maksa!).
Di sini saya tidak akan mempublish data mereka yang pernah curhat kepada saya, sebab itu jelas melanggar sumpah jabatan saya sebagai diary berjalan, wahaa. Tapi saya akan membagikan hal-hal apa saja yang menjadi kesah mereka, atau lebih tepatnya hal yang paling sering menjadi tema curhat mereka.
Baiklah, daripada mukadimahnya kepanjangan dan pemirsa keburu bosan duluan, langsung saja kita meluncur ke TKO! Eh, TKP!


Ruang VVIP I

Penanya: Bang, aku sudah sering mendekati cewek yang aku suka, tapi hasilnya selalu gagal, melulu berakhir dengan penolakan. Apalagi yang harus aku lakukan Bang, bosan juga rasanya menyandang status Jomblo.
Saya:  Mungkin cara PDKT kamu salah, atau kamunya sendiri yang salah.
Penanya: Maksudnya apa, Bang? Kok bisa aku yang salah? Waktuku, langkahku, perhatianku, bahkan pada setiap kencan, aku yang mentraktir dia.
Saya: Nah, di sanalah letak kesalahan kamu. Baru juga PDKT kamu sudah memberikan hak pacar pada gebetanmu, terang saja doi besar kepala.
Penanya: Kok Abang tahu kepala gebetan aku besar? Emang Abang kenal dia?
Saya: Wahahahasu, bukan itu maksud gue! Dengan memberikan hak pacar, itu merupakan tanda, bahwa kamu itu terlihat banget ngarepnya, sementara dalam proses PDKT ngarep itu dilarang keras.
Penanya: Jadi aku harus bagaimana, Bang?
Saya: Enggak boleh ngarep! Yang penting tunjukkan kualitas kamu sebenarnya sebagai seorang laki-laki sejati yang pantas sebagai pemimpin, tapi jangan pura-pura. Ingat! Perempuan berkualitas pasti menginginkan laki-laki berkualitas. Level satu untuk level satu, level dua untuk level dua, begitu seterusnya. Jika cewek yang kamu incar merupakan cewek level sepuluh, kamu harus menjadi level sepuluh untuk layak menjadi pasangannya. Jika kamu level enam, jangan harap kamu akan mendapatkan cewek level sepuluh, kecuali kamu mampu menaikkan levelmu, sebab tak akan ada orang yang mau dan sudi menurunkan level mereka demi kamu. Level di sini bukan persoalan tampang, bukan persoalan materi semata, tapi lebih kepada kepribadian, sikap, dan kualitas yang ada dalam diri kamu secara keseluruhan. Ubah diri kamu agar layak menjadi pasangan bagi cewek yang kamu incar.
Penanya: Wah, kok begitu Bang. Kata banyak  pakar, kalau cinta pasti mau menerima apa adanya?
Saya: Betul sekali! Yang salah di sini, banyak orang yang keliru mengartikan kata menerima  apa adanya. Arti menerima apa adanya itu, menerima kekurangan, ketidak sempurnaan orang yang dicintai, layaknya manusia, tidak ada yang sempurna. CATAT! Menerima kekurangan, bukan menerima keburukkan! (sifat buruk, perilaku buruk, kepribadian yang buruk). Bila pacar yang kamu cintai tiba-tiba menjadi maling, apakah kamu akan membiarkannya menjadi maling karena cinta, karena kamu menerima dia apa adanya? Jika pacar kamu berubah menjadi orang yang suka menghina dan mencela orang lain, apakah kamu akan memaklumi sifatnya itu karena kamu cinta dan menerima apa adanya? Ketahuilah, hubungan cinta yang sehat adalah hubungan cinta yang memberikan pengaruh positif kepada pelakunya, bukan pengaruh negatif. Jadi, jika hubungan kamu dan pacar kamu tidak membuatmu lebih baik dari sebelumnya, lebih baik putus!
Penanya: Abang ngeledek aku ya? Aku kan masih Jomblo.
Saya: Wahahahaha, iya lupa.
Penanya: Puas banget ketawanya. Jadi saran abang untuk aku?
Saya: Perbaiki diri kamu, jadilah pribadi yang berkualitas. Bergaulah dengan banyak orang baru, itulah cara terbaik untuk kamu agar segera menemukan apa yang kamu cari, yang saban hari kamu sebut CINTA.
Penanya: Terima kasih, Bang. Nomor sepatu abang berapa?
Saya: 39
Penanya: Semoga sampai lebaran tahun depan ukuran telapak kaki abang tidak berubah. Kalau ada rezeki, tahun depan aku mau memberi abang hadiah sepatu, hahahahaa.
Saya: Wahahasuuuuuuuuuu! Pergi enggak lo! (sambil lempar sandal japit).

Ruang VVIP II

Kali ini yang menjadi penanya perempuan, adik sepupu dari tetangga saudara teman saya. (Ribet banget bahasa lo TM?Wahahaha).
Penanya: Bang, ada cowok yang lagi PDKT sama aku. Sudah sebulan kami komunikasi dengan baik dan sudah berkali-kali pula kami kencan dan kami pun merasa sudah sama-sama cocok. Tiga hari yang lalu, saat kencan dia bilang kalau dia sayang sama aku. Jujur, dalam hati aku juga sayang sama dia, Bang.  Tapi, tadi malam, aku merasa sifat dia tiba-tiba berubah. Dan yang lebih parah lagi, aku dihapus dari kontak BBM-nya, Bang! (ngomongnya sambil mewek).
Saya: (Mangguk-mangguk, kemudian batuk dan berkata sambil ngupil). Tidak ada asap kalau tidak ada api. Coba kamu ingat-ingat percakapan terakhir kamu bersamanya. Coba kamu ingat-ingat, mungkin ada hal yang paling tidak dia suka yang kamu lakukan, sehingga membuat dia menjadi sangat marah.
Penanya: Ada sih, Bang. Aku pikir endingnya tidak separah ini. Malam itu aku melintas di depan rumah dia, berboncengan pakai motor sama teman  aku. Waktu itu  aku pakai baju you can see. Malam itu dia langsung mengirim pesan ke aku dan dia bilang melihat aku berboncengan naik motor sama cowok pakai baju seksi dan diujung pesan yang dia tulis, dandanan aku malam itu bukan cewek tipe dia banget.
Saya: Nah, itu sudah ketahuan pangkal balanya. Apakah sebelumnya kamu sudah pernah berdandan seperti itu saat kencan bersama gebetanmu itu?
Penanya: Belum. Setiap kencan aku selalu menggunakan pakaian tertutup.
Saya: Wajar cowok gebetanmu itu marah. Kali ini kesalahan sepenuhnya ada di pihak kamu. Setidaknya ada dua pasal yang kamu langgar. 1. Pasal you can see my ketek ayat dua. Sebelumnya kamu selalu berpakaian sopan di matanya, sangat wajar jika dia marah besar, ketika dia melihat kamu dengan pakaian seksi, sama teman pria pula. Laki-laki berkualitas mana yang tidak kebakaran bulu ketek menyaksikan itu? Eh, kebakaran jenggot maksudnya.
Penanya: Tapi gebetan aku itu enggak punya jenggot, Bang.
Saya: Wahahahasu maning! Tapi dia punya bulu hidung kan?
Penanya: Punya.
Saya: Ralat: kebakaran jenggot jadi kebakaran bulu hidung, wahahahaha.
Penanya: Iiiich! Malah dia cengengesan. Pasal kedua apa, Bang?
Saya: Pasal kedua berkaitan dengan teman pria yang membonceng kamu. Apakah dia kenal sama teman Pria yang membonceng kamu malam itu?
Penanya: Enggak.
Saya: Weeei! (pakar mendadak kejang-kejang nelen upil, wahahahaha). Kamu pergi bersama pria yang tidak ia kenal dengan pakaian seksi. Ada dua kemungkinan yang terlintas di pikiran gebetan kamu. 1. Kamu terlihat sebagai perempuan murahan di matanya. 2. Dia cemburu.
Penanya: Moso pakai baju you can see murahan sih, Bang? Jadul banget cara pandang dia. Kalau poin kedua okelah, dia cemburu. Itu tandanya dia sayang sama aku. Benar enggak, Bang?
Saya: Wahahaha. Catat ya! Pakaian yang dikenakan laksana papan iklan untuk si pemakainya. Ada benarnya, jika ada yang bilang, cerminan kepribadian seseorang bisa dinilai dari pakaian yang ia kenakan dan cara dia berpakaian. Tidak ada yang salah bila kamu berbaju you can see my ketek, yang salah itu adalah ketika baju yang kamu kenanakan itu tidak sesuai dengan tempat semestinya. Pantas apa enggak kalau menemui guru atau dosen untuk minta tanda tangan dengan mengenakan pakaian tidak sopan? Pantas apa enggak bila pergi kondangan mengenakan handuk seperti usai keluar dari kamar mandi? Nah, sama seperti baju you can see my ketek yang kamu kenakan saat keluar rumah malam itu. Ketika keluar rumah, kamu tidak bisa memilih dengan siapa kamu akan berjumpa. Bisa sama dosen, bisa sama guru, bisa sama guru ngaji yang tiada bosan mengajari kamu perihal akhlak yang baik dan moral yang baik, bisa juga ketemu sama gebetan. Paham maksud saya?

Lanjut masalah cemburu. Pandangan keliru yang tertanam sejak zaman penjajahan, banyak orang mengatakan cemburu itu tanda sayang. Padahal itu SALAH BESAR! Cemburu bukan tanda sayang, cemburu merupakan ekspresi dari ketidaknyamanan atau bisa juga disebut risi (risih). Sebagai gebetan, sebenarnya dia belum memiliki hak ngambek dan hak cemburu terhadap kamu, namun bila dia memilih mundur dari proses PDKT, walau sebelumnya dia sudah pernah bilang dia sayang sama kamu, itulah hak dia yang dia ambil, dia berhak mundur ketika apa yang dia lihat dari kamu tidak sesuai dengan harapan yang ada di pikirannya, tidak sesuai dengan apa yang di-inginkannya. Laki-laki berkualitas tidak akan memaksakan dirinya untuk mengambil risiko atas rasa sayang. Belum jadi pacar saja poin kamu sudah jatuh di matanya, jelas dia tidak punya alasan lagi untuk melanjutkan PDKT.
Penanya: Tapi aku sudah minta maaf sama dia, Bang. Masa sih dia enggak mau maafin aku. Aku juga sudah bilang sama dia untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi. Aku sudah terlanjur membuka hati untuk dia, aku sayang banget sama dia, Bang. (sambil mewek sejadi-jadinya).
Saya: Apakah kamu sudah menemui dia pasca kejadian malam itu?
Penanya: Belum.
Saya: Waduh! Terus kamu minta maafnya di mana?
Penanya: Lewat pesan.
Saya: Kesalahan yang kamu buat secara nyata, tapi kamu minta maafnya lewat pesan? Bagaimana mungkin dia bisa melihat kesungguhan kamu, jika yang ia baca cuma sebaris pesan. Kembali kamu membuat dia merasa tidak dihormati.
Penanya: Aduh! Salah lagi ya, Bang. Terus aku harus bagaimana dong?
Saya: Perbaiki dirimu. Jika kamu masih berharap dia memaafkan kamu, detik ini juga kamu temui dia dan minta maaflah secara sungguh-sungguh. Dan ingat! Bila setelah ini kamu harus berubah, berubahlah karena kamu sendiri, sebab orang baik menjadi lebih baik karena dan untuk dirinya sendiri, bukan karena orang lain, bukan pula untuk orang lain.
Penanya: Terima kasih atas nasihatnya, Bang. Abang baik deh, nanti siang aku traktir Abang makan di restoran seafood ya. Daaa! HAHAHAHA.
Saya: Pergi enggak lo! (sambil lempar upil!) Sudah tau orang alergi seafood, pakai acara mau traktir makan di restoran seafood segala.

 Demikianlah saudara-saudara sebangsa setanah air. Banyak remaja yang sebenarnya galau karena dirinya sendiri. Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi adik-adik yang mungkin lagi risau disebabkan amuk asmara. Mari jadikan diri kita pribadi yang berkualitas, sebab yang terbaik ada untuk yang terbaik. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

TTD Mastah Sesatmologi


TM Hendry, s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar