![]() |
Image Google |
Di
tengah perjalanan pulang usai rapat di balai desa, pak le Veyz mendengar suara
teriakan, “maling! maling!” Pak le Veyz tertegun, lalu bergegas mencari sumber
suara. Di bawah hamparan cahaya bulan yang memayungi langit malam, Pak le Veyz
melihat bayangan seseorang berlari dengan membawa buntalan kain di pundak
kirinya. Bayangan tersebut semakin lama semakin mendekat ke arah Pak le Veyz.
Sementara itu suara teriakan warga semakin jelas bergema, “maling! maling!”
Ketika
bayangan itu berjarak tiga puluh meter dari hadapannya, Pakle Veyz menepi ke
sisi jalan, lalu bersembunyi di balik sebatang pohon yang diameternya cukup
besar. “Itu pasti maling yang lagi dikejar-kejar warga,” pikir Pak le Veyz,
sambil meraih bakiak di kakinya. Ketika sosok yang membawa buntalan itu berlari
melintas di hadapannya, dengan cepat Pak le Veyz melemparkan bakiak, “Pletaaaaaak”
lemparannya tepat menghujam punggung orang yang berlari di hadapannya itu.