Sabtu

Alat Perdamaian


Saya membayangkan, andai semua manusia memposisikan dirinya sebagai alat perdamaian. Pasti tidak akan ada lagi perperangan, tawuran, konflik, perbedaan yang berujung pada kekerasan (fisik/psikis), dsb.

Tuhan, mohon tuntun kami agar tidak saling membenci.


100% saya sangat percaya, tidak ada keruh yang tidak dapat dijernihkan. Pun begitu dengan permasalahan. Tak ada masalah yang tidak dapat diurai, asal emosi jiwa tak dilibatkan di dalamnya. Selain sifat emosi yang tidak terkontrol, budaya telan mentah-mentah tanpa menimbang seringkali menjerat seseorang menjadi korban provokasi orang lain yang punya kepentingan.

Tuhan,
Jadikanlah aku alat perdamaian.
Di mana ada kebencian, biarlah kutabur cinta,
Di mana ada luka, kutebar maaf;
Di mana ada kegelapan, kusiram cahaya;
dan di mana ada kesedihan,
kuberikan kegembiraan.
(St. Francis dari Assisi)

Untuk menjadi alat perdamaian, seseorang harus?

  • Netral.
  • Boleh memihak (atas kebenaran), namun jangan menunjukkan keberpihakan.
  • Alat perdamaian mencari sumber permasalahan untuk menyelesaikan, bukan untuk menghakimi.
  • Seseorang harus berjiwa besar, bernyali baja, serta memiliki kecerdasan yang cukup mumpuni dalam menelaah persoalan guna mencari titik temu.


Siap?

Mari kita ciptakan perdamaian di bumi tercinta ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar