Image: |
Kala awan pagi menyibak langit,
mengusik gemulai tarian embun di ujung daun.
Langkah-langkah waktu perlahan beranjak lupakan
mimpi malam.
Kokok ayam bagai lolongan serigala mencambuk
asa.
Engkau beranjak dari tempat tidur lusuh,
menuju dapur tanpa kamar mandi.
Secawan air telah cukup bagimu untuk menyeka
wajah.
Cahaya keemasan yang terpancar dari sisi bilik
rumah panggung,
sebagai
penunjuk waktu bagimu untuk segera berkemas,
menjemput cita-cita di balik belantara
sunyi.
Seragam lusuh, tas lusuh, buku lusuh, tetapi
tidak begitu dengan semangatmu.