Banyak masyarakat kita terlalu fanatik dengan sistem
dan pandangan baku yang pernah diajarkan kepadanya, sehingga membuatnya buta gaya
atau mati langkah untuk mencoba menelaah sesuatu dari sudut pandang berbeda.
Saya seringkali memiliki cara pandang berbeda dari
kebanyakan rekan-rekan saya mengenai berbagai hal dalam hidup ini. Apakah itu
membuat saya dianggap aneh, gila, tak wajar dan lain sebagainya? Entahlah, Anda
yang memiliki hak untuk menilai itu.
Ketika orang
mengatakan rakyat dipimpin oleh Presiden atau Raja. Dalam
pandangan saya, Presiden dan Raja lah yang seharusnya dipimpin oleh Rakyatnya. Ketika orang
berkata murid diajari oleh gurunya.
Dalam pandangan
saya, guru dan murid semestinya
sama-sama saling belajar dan mengajari.
Mungkin sobat merasakan ada yang aneh ketika saya bilang seharusnya
Presiden atau Raja lah yang dipimpin oleh rakyatnya. Alasannya sederhana saja, mungkin
sobat sudah pernah mendengar istilah “suara rakyat adalah suara Tuhan” suara rakyat yang dimaksud di sini tentunya
bukan suara sumbang, melainkan suara kebenaran yang disampaikan rakyat.
Sudah menjadi hukum alam, seorang bawahan pasti patuh dan tunduk terhadap perintah (baik) dari pemimpinnya. Nah, jika seorang Presiden atau Raja dipimpin oleh rakyatnya, pasti ia akan menjadi orang yang peka terhadap keluhan rakyat, ia akan memiliki rasa takut dan malu jika sampai pemimpinnya (baca: rakyat) kecewa dan marah.
(Hanya Presiden dan Raja sejati yang berani menjadikan rakyat sebagai
pemimpinnya. Yang nggak sejati, kalau nggak menipu, ya membodohi rakyat).
Berikutnya, kok guru dan murid sama-sama
belajar dan mengajari?
Menurut saya, guru yang baik itu adalah guru yang memberikan materi
pelajaran kepada murid menggunakan metode serta cara yang mudah dipahami dan
dimengerti oleh si murid. Proses belajar dan mengajar itu bukan sebatas copy
paste materi pelajaran dari buku milik guru ke buku milik murid. Tujuan
dasarnya adalah mengajarkan supaya tahu, mengajarkan agar bisa, mengajarkan
agar pandai, mengajarkan agar bisa diterapkan dalam kehidupan si murid apa yang
telah dipelajari tersebut. Dan jalan menuju itu adalah seorang guru harus
belajar dari muridnya, guna menciptakan iklim belajar dan mengajar yang baik, yang
benar-benar bermanfaat serta berguna bagi si murid dalam mengarungi samudera
kehidupan.
(Salam hormat untuk semua Guru di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Tuhan akan membalas jasa Bapak dan Ibu semua. Terima kasih telah menjadikan
kami orang yang pandai dan berilmu).
*
Tidak perlu mengubah ketetapan (baik) yang telah ada, namun perbaikilah jika
masih ada yang kurang. Berbenah itu perlu, karena debu datang tak diundang.
Sekian!
terimakasih ya, sarannya.... In Sya Allah akan saya ingat demi kebaikan murid2 saya
BalasHapusTerimakasih kembali Uni.:)
HapusMari kita sama-sama bebenah untuk kebaikan.
Kenapa saya komen sekali tapi masuk 2 kali ya?
BalasHapusDan kenapa ketika diriku menghapus komen yang satu, dua-duanya ikut terhapus?
Dan............tadi saya komen apa yaaa?
Kak Dewi mau komeng apa mau ngamuk-ngamuk sih? Jihahhahahahahhahaha
HapusNi komeng Kak Dewi yg tadi, saya ambil dari inbox Email.
"Bener juga sih.. Seharusnya bukan bos yang menggaji karyawan, tapi karyawanlah yang menggaji bos nya... *merasa telah menggaji bos* :D"
Terus saya sekarang mau bales komen yang mana duluan ni Kak? :D