Jangan Berisik Malam-Malam

Sabtu malam sekitar pukul 22:00 tanggal 12 maret, tunggangan saya melintasi daerah pinggiran kota Bandung menuju kota Cimahi. Di perjalanan saya melihat kerumunan orang yang berjumlah cukup banyak, mereka berdiri di pinggir jalan dengan wajah penuh amarah. Mereka terdiri dari bapak-bapak, anak muda, termasuk juga di antara mereka saya lihat ada ibu-ibu yang hampir semuanya memegang senjata balok kayu, ada juga yang menggenggam batu di tangannya. Saya kaget, dalam pikiran saya mungkin ada tawuran atau apa. Alih-alih menghindari kerumunan, rasa penasaran menuntut saya untuk menepi di pinggir jalan, berhenti sekadar memenuhi rasa ingin tahu tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi.

Saya melihat di depan saya ada bapak-bapak tua memakai cupluk hitam, memegang balok kayu. Saya coba menyapa dia, “malam pak, maaf ada apa ya pak?” Tanya saya penasaran, kendati lagi diselimuti amarah bapak tua itu membalas sapaan saya dengan ramah dan ia pun menceritakan permasalahan yang terjadi dengan logat sunda yang sangat kental. Katanya, sekitar pukul setengah sepuluh, lewat segerombolan pengendara sepeda motor ugal-ugalan dengan suara knalpot bising dan sangat mengganggu. Warga memperkirakan gerombolan tersebut akan melintas lagi di jalan itu, perkiraan warga tepat, setengah jam setelahnya atau sekitar pukul sepuluh, lewat lagi segerombolan pengendara motor yang ugal-ugalan itu. Namun kali ini berbeda, karna kehadiran mereka (baca: geng motor) telah ditunggu warga. Saat pengendara ugal-ugalan tersebut melintas, semua warga yang berdiri di sisi jalan melempari mereka dengan balok kayu, ada juga yang menggunakan batu. Walaupun mereka banyak yang terkena lemparan, namun mereka semua lolos dari sergapan warga. Susah untuk dibayangkan, entah apa yang akan dilakukan warga terhadap mereka, andai salah seorang di antara mereka tertangkap.

Di tengah perbincangan saya bersama si bapak tua bercupluk, lewat seorang pengendara motor yang saya yakin mungkin ia tidak tahu tentang apa yang sedang terjadi. Awalnya motor yang ia kendarai  melaju pelan, entah karena ingin terlihat keren di depan banyak orang atau apalah saya juga tidak tahu, ia mulai memainkan gas motornya yang terdengar sangat bising di antara kerumunan orang-orang. Kejadiannya tepat di depan saya, karena hanya berjarak sekitar lima meter dari tempat saya berdiri. Warga termasuk juga si bapak yang lagi berbincang dengan saya spontan tanpa komando melempari si pengendara motor yang songong itu sampai terjatuh dan setelah terjatuh pengendara motor tersebut langsung dihakimi warga secara massal, di dalam hati saya merasa kasihan melihatnya, tapi apakah mereka sang pengendara motor yang ugal-ugalan itu tahu, kalau suara bising motor miliknya benar-benar telah mengganggu ketentraman banyak orang.

Saya pribadi sangat memahami alasan dari kekesalan warga. Betapa tidak, apa yang dilakukan para pengendara motor yang ugal-ugalan itu benar-benar telah mengganggu kenyamanan, karena aksi mereka berlangsung tengah malam saat jam istirahat. Disaat sebagian besar warga sedang tidur, ditambah lagi aksi ugal-ugalan seperti itu berlangsung tidak sekali dua kali. Kata si bapak bercupluk yang saya ajak berbincang, aksi mereka malam itu sudah yang kesekian kalinya, sehingga menyulut amarah warga untuk memperingati mereka. 

Bukan hanya dari kejadian yang saya saksikan langsung pada malam itu saja, tetapi dari info yang saya dapat, di daerah lain aksi geng motor seperti itu sering dibarengi aksi anarkis dan perusakan-perusakan dengan tujuan yang tidak jelas. Sudah bising, ditambah lagi dengan aksi anarkis, jelas sekali tindakan seperti itu tidak bisa dibiarkan dan aparat keamanan juga harus bertanggungjawab untuk meningkatkan pengawasannya terhadap aksi-aksi negative seperti itu, demi kepentingan dan kenyamanan bersama. 

Kejadian di atas tentunya pelajaran bagi kita semua. Ingatkan keluarga dan saudara kita yang sering ugal-ugalan di jalan dengan suara knalpot motor yang bising akan bahaya yang mengancamnya, agar tidak ada lagi aksi dan korban berikutnya. 

Pahami, terkadang apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut orang lain dan kita harus menghargai itu. Terkadang apa yang menurut kita sangat menyenangkan, tetapi mengganggu kenyamanan orang banyak dan kita harus menyadari itu. Pertimbangkan segala sesuatu sebelum melakukan, karena baik atau buruk, konsekuensinya akan kembali kepada diri kita sendiri.